rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Generasi Muda Yang Terabaikan


Ikatan Pemuda Dayak Kapuas Hulu di Pontianak adalah merupakan wadah pemersatu Anak Dayak Kapuas Hulu. 23 Oktober 2009 yang akan datang, forum ini genap berusia lima tahun . Meski masih terhitung belia, forum ini justru mampu menunjukkan taringnya di masyarakat.

Tujuan mulia membawanya dikenal baik oleh masyarakat luas. Berbagai perjuangan dilakukan menunjukkan jati diri, demi mengharumkan nama Kapuas Hulu tercinta. Seperti salah satu kumpulan anak ulu yang satu ini. Berangkat dari hoby, hingga mencoba memberanikan diri terjun ke ranah musik lokal di Kalbar. Awak yang terdiri dari enam orang yakni Kyan (Vocal) asal suku Dayak Kayaan, Pian (Guitar I) asal suku Dayak Iban, Yupen (Guitar II) asal suku Dayak Kantu', Alloy (Bass) asal suku Dayak Tamambalo, Yus (Keyboard) asal suku Dayak Manday, Thomas (Drumer) asal suku Dayak Kayaan, adalah merupakan putera asli daerah Kapuas Hulu. Di setiap performance mereka selalu membawakan nama daerahnya, sehingga kentalnya budaya tersebut membuat band yang diberi nama ASTRELLA ini mudah dikenal oleh masyarakat.

Dua album lebih telah dirilis mereka, namun tiada hasil yang signifikan, lantaran kurangnya budget. Kendati demikian, mereka sudah bersyukur dapat berkiprah di Kalbar, walau tak dipungkiri harapan ingin masuk ke ranah nasional.

ASTRELLA yang kini berusia lebih dari lima tahun ini, telah memilih untuk vakum. Disayangkan dengan materi lagu yang komersil mereka tak bisa berlanjut, dan kini hanya tinggal lima orang saja setelah pian dan thomas b diluar kota. Jika dilihat banyak sekali Anak Kapuas Hulu berpotensi, namun sering tidak diperhatian oleh pemerintah.

Generasi muda merupakan tonggak generasi penerus bangsa, maka mari kita dukung gerakan positif pemuda untuk membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Semoga ke depan kita bisa lebih jeli melihat dan memperhatikan generasi ini. Kyan Hiroh

Kota ku Tak Beridentitas


Lebih dari satu abad kota ini terbentuk, namun tak terlihat dampak signifikan dari orang yang pernah mencoba memimpin kota ini. Tak tahu apa yang dikerjakan mereka. Siapa tak kenal Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak paling ujung kota Kalbar.

Dulu saya bangga dipangkuan ibu pertiwi itu. Ciri khasnya begitu nampak di mata orang lain. Namun ironis, tak pernah diperhatikan oleh pemimpinnya. Sebagai anak pertiwi, saya kecewa atas sikap para pelaku yang berwenang ini, dimana peradapan nan multi etnis, yang keasrian budayanya masih tampak jelas namun kini seakan tercerabut dan berangsur memudar oleh kepentingan yang tak jelas.

Ketika saya berjalan mengelingi kota itu, tak satu hal pun tampak di mataku tentang kota yang mencerminkan kota budaya "kota Seribu Betang" . Kata itu kerab terdengung di telingaku. Lihat saja tugu-tugu tak punya arti itu dan lihat gerbang kota ucapan selamat datang, dibangun tak berlandaskan rasa “NASIONALIS”.

Impian saya sangat sederhana kawan, seandainya saja ada sebuah museum daerah di kota itu dan dibangunkan tugu-tugu/monument yang berceritakan tentang khas daerah, menurut saya alangkah indahnya. Miris memang jika kota itu akan dibangun sebagai kota pariwisata, namun tak satu hal pun yang dapat menarik perhatian orang. Kyan Hiroh

Mars IPDKH



By. Kyan Hiroh

*Ikatan Pemuda Dayak Kapuas Hulu
Ya meh nama wadah kami
madah ke kian apa' uma 2x

Bridge :
kami tu semua biak-biak ulu
empu pikiran maju
isa' kampong kita pagi lusa maju
ya meh tanggung jawab kami

Chorus : kami idup di rantau orang
besatu ka ngiga ilmu
pade mangun ke kampong kita
dukung meh kian apa' uma

int.
back to *