Lebih dari satu abad kota ini terbentuk, namun tak terlihat dampak signifikan dari orang yang pernah mencoba memimpin kota ini. Tak tahu apa yang dikerjakan mereka. Siapa tak kenal Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak paling ujung kota Kalbar.
Dulu saya bangga dipangkuan ibu pertiwi itu. Ciri khasnya begitu nampak di mata orang lain. Namun ironis, tak pernah diperhatikan oleh pemimpinnya. Sebagai anak pertiwi, saya kecewa atas sikap para pelaku yang berwenang ini, dimana peradapan nan multi etnis, yang keasrian budayanya masih tampak jelas namun kini seakan tercerabut dan berangsur memudar oleh kepentingan yang tak jelas.
Ketika saya berjalan mengelingi kota itu, tak satu hal pun tampak di mataku tentang kota yang mencerminkan kota budaya "kota Seribu Betang" . Kata itu kerab terdengung di telingaku. Lihat saja tugu-tugu tak punya arti itu dan lihat gerbang kota ucapan selamat datang, dibangun tak berlandaskan rasa “NASIONALIS”.
Impian saya sangat sederhana kawan, seandainya saja ada sebuah museum daerah di kota itu dan dibangunkan tugu-tugu/monument yang berceritakan tentang khas daerah, menurut saya alangkah indahnya. Miris memang jika kota itu akan dibangun sebagai kota pariwisata, namun tak satu hal pun yang dapat menarik perhatian orang. Kyan Hiroh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar