Kata “peduli” sering kali terucap di bibir kita, tak kala melihat orang lain mengalami kesusuhan. Tapi, seringkah kita berbuat untuk menunjukkan kepedulian itu? Semuanya tergantung dari tekad kita. Ikatan Pemuda Dayak Kapuas Hulu (IPDKH) di Pontianak, telah menunjukkan tekad itu. Tekad yang merupakan manifestasi dari sebuah kepedulian yang tak terhingga nilainya.
Bumi Uncak Kapuas seakan tak pernah lepas dari musibah. Belum genap sebulan peristiwa kebakaran yang menghanguskan Rumah Betang Belimbis, terjadi lagi peristiwa yang sama di Rumah Betang Merakay Puring Kencana. Setelah beberapa bulan berlalu, peristiwa naas itu terjadi lagi. Tepatnya pada tanggal 6 Juni 2010. Kebakaran hebat telah meluluhlantakkan Pasar Pagi. Sebuah pasar yang menjadi kebanggaan masyarakat kota Putussibau atau bahkan masyarakat Kapuas Hulu. Bukan main hebatnya peristiwa itu, ratusan ruko dan kios habis terbakar. Ratusan keluarga harus kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya.
Setelah tersiar berita perihal kejadian itu, berbagai pihak bahu-membahu untuk menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran. Begitupun yang dilakukan oleh IPDKH Pontianak. Mendengar berita itu, para pengurus dan anggotanya langsung berinisiatif untuk membuka posko penggalangan dana yang berlabel “Posko IPDKH Peduli Kebakaran Pasar Pagi Putussibau”. Posko ini dibuka selama satu minggu lebih untuk menampung bantuan dalam bentuk uang, maupun pakaian.
Dibukanya posko IPDKH Peduli Kebakaran Pasar Pagi Putussibau memang bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, IPDKH Pontianak telah dua kali membuka posko dengan tujuan yang sama. Pertama untuk korban kebakaran Rumah Betang Belimbis dan kedua, untuk korban kebakaran Rumah Betang Merakay.
Di bawah kepemimpinan Hermas Lakin Kayo, Ketua periode 2009-2011, IPDKH semakin mempertegas identitasnya sebagai organisasi kepemudaan yang punya peranan penting bagi masyarakat. Peranan itulah yang sudah dan akan terus ditunjukkan melalui berbagai bentuk kegiatan. Satu di antaranya melalui posko-posko peduli tersebut. Posko peduli itu menjadi cermin dan semangat para pengurus dan anggota IPDKH Pontianak. Semangat untuk maju, berkembang, dan peduli terhadap sesama.
Semoga, kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama ini dapat terus ada dalam setiap gerak-gerik IPDKH Pontianak। Sehingga, eksistensi dari organisasi kebanggaan para pemuda-pemudi Dayak Kapuas Hulu ini tak akan pernah lapuk oleh waktu. IPDKH Pontianak akan tetap menjadi wadah yang tepat untuk saling berbagi kasih, mengembangkan potensi diri, dan mempererat persatuan orang-orang Dayak. Semoga!!!
Setelah tersiar berita perihal kejadian itu, berbagai pihak bahu-membahu untuk menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran. Begitupun yang dilakukan oleh IPDKH Pontianak. Mendengar berita itu, para pengurus dan anggotanya langsung berinisiatif untuk membuka posko penggalangan dana yang berlabel “Posko IPDKH Peduli Kebakaran Pasar Pagi Putussibau”. Posko ini dibuka selama satu minggu lebih untuk menampung bantuan dalam bentuk uang, maupun pakaian.
Dibukanya posko IPDKH Peduli Kebakaran Pasar Pagi Putussibau memang bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, IPDKH Pontianak telah dua kali membuka posko dengan tujuan yang sama. Pertama untuk korban kebakaran Rumah Betang Belimbis dan kedua, untuk korban kebakaran Rumah Betang Merakay.
Di bawah kepemimpinan Hermas Lakin Kayo, Ketua periode 2009-2011, IPDKH semakin mempertegas identitasnya sebagai organisasi kepemudaan yang punya peranan penting bagi masyarakat. Peranan itulah yang sudah dan akan terus ditunjukkan melalui berbagai bentuk kegiatan. Satu di antaranya melalui posko-posko peduli tersebut. Posko peduli itu menjadi cermin dan semangat para pengurus dan anggota IPDKH Pontianak. Semangat untuk maju, berkembang, dan peduli terhadap sesama.
Semoga, kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama ini dapat terus ada dalam setiap gerak-gerik IPDKH Pontianak। Sehingga, eksistensi dari organisasi kebanggaan para pemuda-pemudi Dayak Kapuas Hulu ini tak akan pernah lapuk oleh waktu. IPDKH Pontianak akan tetap menjadi wadah yang tepat untuk saling berbagi kasih, mengembangkan potensi diri, dan mempererat persatuan orang-orang Dayak. Semoga!!!
Maksi Hajaang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar