rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

OPINI KU


Dambakan Sekretariat IPDKH
Di usia yang hampir genap enam tahun (akhir 2004-2009), IPDKH belum juga mempunyai Sekretariat yang mana mampu menghimpun pemuda dayak Kapuas Hulu di Pontianak. Ketiadaan sekretariat ini, dirasakan sangat menyulitkan teman-teman ketika ingin mengadakan kegiatan dalam rangka menyukseskan program kerja.

Perjuangan untuk pengadaan sekretariat ini bukanlah wacana baru, namun sejak awal berdiri sudah sering di dengungkan baik melalui audiensi maupun melayangkan proposal yakni sejak 2005 lalu, tapi tetap tak digubris. Sulitnya koordinasi dengan teman-teman di Ikatan Pemuda Mahasiswa kapuas Hulu memacu bagi pemuda dayak Kapuas Hulu untuk membuat wadah sendiri. Berangkat dari persoalan organisasi, asrama dan lainnya, pemuda dayak Kapuas Hulu selalu terasa termarjinalkan dari teman yang bernota bene suku Melayu.

Timbulnya persoalan tersebut, membuat IPDKH mengalah dan mendirikan forum sendiri. Kendati demikian, perjuangan tersebut tidak mendapatkan empati dan support dari Pemda Kapuas Hulu khususnya para orang tua dayak Kapuas Hulu.

Alhasil hingga kini IPDKH hanya bisa menumpang rumah pengurus dan rumah betang sebagai sentral untuk berkumpul. Timbulnya pemikiran membuat asrama merupakan sebuah kompilasi dari semua permasalahan yang ada. Menurut saya jika ada asrama, maka teman-teman bisa ter-cover ketika mengadakan rapat atau kegiatan lainnya. Kemudian bagi teman-teman belum punya tempat tinggal bisa mendiami asrama tersebut, selain untuk menjalin keakraban dan kekeluargaan antar sesama suku dayak Kapuas Hulu, juga dapat memacu kreativitas pemikiran teman-teman dengan terus berdiskusi untuk menyikapi generasi penerus kabupaten Kapuas Hulu Khususnya.

Mungkin bukan hanya itu saja, masih banyak lagi kegunaan asrama tersebut misalnya anggota IPDKH bisa dengan mudah untuk meng-cover anak-anak yang baru masuk kuliah dengan mengadakan bergbagai kegiatan misalnya Try Out dan lain sebagainya, dengan tujuan menjalin keakraban dan membuat mereka merasa nyaman serta terlindungi.

Hemat saya, Seandainya setiap anggota dewan maupun masyarakat lainnya (Kapuas Hulu) yang bernota bene suku Dayak bersedia merogohkan koceknya sedikit, mungkin impian asrama super sederhana bisa terwujudkan. Memang tak semudah apa yang kita bayangkan, tapi jika ada kemauan dan betul-betul bekerja maka tak mustahil hal tersebut terlaksana.

“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia kecuali makan kepala sendiri” nah jika kita mau mensinergikan semua pikiran maka tak ada yang mustahil. Mari kita bersama memikirkan jalan terbaik bagi generasi pemuda penerus bangsa. Kyan Hiroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar